Jaminan Allah SWT Kepada Orang Yang Bertakwa
Saudaraku, takwa kepada Allah adalah kunci keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat. Takwa kepada Allah bukanlah hanya anjuran dari para khotib Jumat yang selalu kita dengar, bukan hanya perintah dari para ustadz, bukan wasiatnya para alim ulama, tapi takwa kepada Allah adalah perintah Allah kepada kita orang yang beriman.
Allah Ta'ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102)
takwa adalah mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Inti dari takwa adalah menjauhkan diri dari apa yang dilarang oleh Allah dan apa yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, siapa yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang yang bertakwa. Orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan oleh Allah, atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai oleh Allah, atau mengambil dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai oleh Allah, atau berjalan ke tempat yang dilarang oleh Allah, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa, dan ia bukan termasuk orang-orang yang bertakwa.
Orang yang menceburkan dirinya ke dalam maksiat sehingga ia pantas mendapatkan murka dan siksa dari Allah, maka ia telah mengeluarkan dirinya dari barisan orang-orang yang bertakwa.
Lalu seperti apakah perumpamaan takwa itu?
Takwa itu seperti seseorang yang berjalan di sebuah jalan, yang terisi dalam perjalanan itu banyak bahaya, banyak duri, banyak batu, yang kesemuanya itu bisa melukai kakinya.
Maka saat dia melewati jalan itu, dia harus berhati-hati. Dia harus perlahan-lahan melewati jalan itu agar selamat sampai tujuan. Tidak boleh terkena duri dan batu yang dapat melukai kakinya. Seperti itulah perumpamaan takwa itu.
Takwa itu sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam,
اتق ﷲ حيثما كنت
Di mana pun kamu berada, bertakwalah kepada Allah! Di masjid kita bertakwa, Di rumah kita bertakwa, Di dalam perjalanan dan kendaraan kita bertakwa, Di dalam pekerjaan kita bertakwa, Dalam usaha kita bertakwa, Kita selalu membawa takwa di mana pun.
Inilah yang membuktikan bahwa kita termasuk orang-orang yang benar-benar percaya terhadap balasan Allah, dan takut terhadap hukuman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dengan ketakwaan, maka Allah SWT Menjamin beberapa hal untuk kita :
- Husnul khatimah.
- Diijabahnya doa kita.
- Keselamatan dari Neraka Jahannam.
- Menjaminkan kita akan bersama para Nabi dan para orang shaleh di akhirat nanti.
Maka jangan tertipu dengan kemilau dunia. Jangan tertipu dengan pengaruh dunia dan perhiasannya. Karena dunia ini adalah tempat kita lewat, bukan tempat kita untuk tinggal. Tempat kita tinggal selama-lamanya adalah surga-Nya Allah, yang dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)
Semoga kita menjadi hamba yang bertakwa, yang akan diselamatkan oleh Allah di dunia dan di akhirat nanti.
Takwa adalah Kunci Rezeki
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa takwa kepada Allah adalah kunci rezeki dan kunci keselamatan agar kita bisa keluar dari segala kesusahan dan dijaminkan kemudahan dalam kehidupan kita. Allah Ta'ala berfirman,
.. وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
"... Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...." (QS. ath-Thalaaq: 2-3)
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang bertakwa akan dibalas dengan dua hal :
Pertama, Allah akan mengadakan jalan keluar baginya. Artinya, Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia maupun di akhirat.
Yang kedua, Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Artinya, Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya. Dari sesuatu yang tidak pernah ia harapkan dan ia angankan.
Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman,
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi...." (QS. al-A'raaf: 96)
Dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa seandainya para penduduk di suatu negeri beriman dan bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dan kenikmatan dari langit dan bumi.
Keberkahan langit adalah dengan turunnya hujan, dan keberkahan bumi adalah dengan tumbuhnya berbagai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan, serta diperolehnya keamanan dan keselamatan.
Mereka pun senantiasa bersyukur kepada Allah, ridha terhadap-Nya, dan mengharapkan karunia-Nya. Lalu mereka menggunakan nikmat-nikmat itu di jalan kebaikan, bukan jalan keburukan, untuk perbaikan, bukan untuk merusak. Sehingga balasan bagi mereka dari Allah adalah ditambahnya berbagai kenikmatan (kekayaan) di dunia dan pahala yang besar di akhirat.
Mari kita sama-sama menjaga ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar Allah senantiasa menyertai langkah-langkah kita dalam kehidupan, dan kita senantiasa dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena Allah cinta kepada orang yang bertakwa.