3 Keterampilan Yang Wajib Di Miliki Seorang Politisi
Kali ini saya akan membahas suatu topik yang juga mungkin sering ditanyakan oleh banyak orang tentang apa keterampilan atau skill yang wajib dimiliki oleh seorang politisi. tentu saja yang saya maksud disini berbicara tentang politisi yang baik, politis yang professional, politisi kompeten, politik yang sukses.
Apa rahasia dan apa skill yang harus dimiliki oleh seorang politisi yang professional ? tentu berprofesi sebagai seorang politisi juga membutuhkan keterampilan keterampilan tertentu. tentu saja kalau misalnya kita ingin menjadi professional, ingin menjadi yang terbaik di dalam berpolitik yang sukses dan professional, paling tidak saya merekomendasikan ada 3 keterampilan atau skill dasar yang wajib kita kuasai untuk bisa menjadi politisi yang profesional.
Dalam 10 tahun terakhir memang saya banyak mengamati setiap personal para politisi, baik politisi lokal didaerah ataupun nasional, misalnya Salah satu Politisi disulawesi tengah dari Dapil 5 Yang Meliputi Kab. Poso, Morowali, Morut dan Tojo Una-una. Saya Kenal Dekat dengan Beliau. Yaa Dialah Yus Mangun, lelaki kelahiran di Baturaja pada 05 Oktober 1958 itu terpilih menjadi anggota legislatif selama enam periode berturut-turut hingga tahun 2021 ini. Kebetulan saya kenal dekat karena memang sayang pernah tinggal dirumahnya selama 5 tahun saat masa-masa menempuh pendidikan S1, saya mengamati setidaknya ia memiliki 3 Keterampilan/Skill Utama sehingga beliau Sukses dalam karir politiknya, ia mampu mempertahankan posisinya dihati rakyat sulawesi tengah terkhusus KonstituenNya yang ada di Kabupaten Poso, dan ini menurutku it's Amazing.
Berikut 3 Skill atau Keterampilan Yang Wajib Dimiliki Seorang Politisi :
1. People skill yang baik.
Nah itu skill ini berkaitan dengan Bagaimana diri kita berhubungan atau berelasi dengan orang lain, di dalamnya termasuk Bagaimana menampilkan diri secara positif kepada orang lain, Bagaimana berempati kepada orang lain, Bagaimana mendengarkan orang lain. nah ini semua bagian yang penting, karena di dalam dunia politik kita bertemu dengan banyak sekali orang. baik itu kompetitor kita, baik itu lawan kita. Dengan memiliki people skill yang baik akan sangat terbantu untuk menarasikan memunculkan ide-ide dan solusi dalam mengatasi masalah tertentu, dan kemudian juga bagaimana dengan ide-ide tersebut bisa diterima dimasyarakat.
Jadi kemampuan berargumentasi, kemampuan meyakinkan pihak lain ada di dalam konteks people skill ini. bila kita ingin menjadi profesional di dalam dunia politik kuasai people skill yang baik.
2. Public speaking.
Seorang Politisi yang profesional dia harus memiliki public speaking yang bagus. bagaimana dia menyampaikan pandangan atau pemikiran dia. Berbicara di depan publik ini bermacam-macam tentu saja bisa konstituen, bisa lawan politiK atau competitor, Pemerintah dan lain sebagainya. Tapi untuk bisa menyampaikan pendapat, bisa menyampaikan ide-ide ataupun perlawanan terhadap isu-isu tertentu maka kita harus bisa menarasikan dan menerjemahkan ide ide kita itu dengan baik di depan public, apalagi kemudian bila posisi kita sebagai politisi kemudian masuk menjadi pejabat public, nah di situ hampir setiap hari tentu kita harus berkomunikasi dengan public, mungkin di dalam event-event yang formal. Misalnya memberikan pidato arahan atau memberikan orasi.
Kalau memasuki dunia politik sebagai kandidat caleg atau calon kepala daerah di situ harus memberikan orasi dalam kampanyenya. kita harus bisa meyakinkan banyak golongan di dalam lapisan-lapisan di masyarakat. Bagaimana ide adalah ide yang baik ide, yang bisa diterima dan merupakan solusi dari masyarakat. public speaking menjadi keterampilan yang penting. bagi yang merasa tidak mempunyai kemampuan public speaking yang perlu digaris bawahi adalah public speaking itu bisa dilatih, itu bukan ada muncul dari bayi kemudian tiba-tiba mempunyai bakat menjadi public speaking.
Baca Juga : 4 Alasan Mengapa Persepsi Masyarakat Buruk Ke Partai Politik
Orang yang berbakat pun harus dilatih, harus melatih misalnya intonasi suara, kemudian pemilihan diksi kata-kata, ini semua merupakan proses yang harus dilatih. kemudian Kalau diri merasa kurang mampu mengartikulasikan pikiran pikiran dalam bentuk berbicara di depan publik secara langsung maka bisa juga bisa melakukan lewat tulisan mungkin, atau lewat social media. Nah disini kemudian memerlukan keterampilan untuk menulis. Bagaimana menulis untuk masyarakat luas, Bagaimana menulis untuk konstituen, Supaya Sekali lagi, ide-ide kita bisa diterima atau bisa meyakinkan konstituen atau masyarakat secara umum.
3. Kontrol Diri Yang Kuat.
Menurut Saya justru Ini paling penting. kalau keterampilan yang pertama dan yang kedua public speaking maupun people skill bersifat eksternal. kalau kontrol diri ini bersifat internal atau kedalam diri, nah disini saya tentu tidak lepas dari nilai kebenaran universal ataupun nilai-nilai yang diperintahkan agama. Nah memasuki dunia politik itu kita harus siap bukan hanya dipuji, bukan hanya di sanjung sanjung, tapi kita harus siap untuk dikritik, harus siap untuk di hujat, harus siap dicaci maki, dimarahin orang orang, dibully bahkan difitnah, diberikan black campaign. Nah kalau anda tidak memiliki kontrol diri yang baik dan mengutamakan emosi dibandingkan rasional pikiran, maka itu akan terlihat buruk di public. Dimana menjadi emosional atau kemudian argumentasi argumentasi menjadi tidak beralasan, menjadi jelek, menjadi buruk menjadi kosong, tidak ada artinya. Nah itu kalau anda Pakai emosi mengalahkan rasional.
Kalau memasuki dunia politik, kita harus kantongi dulu ego dan emosi. Prioritaskan pikiran karena kalau politisi sudah emosi semua argumentasi berantakan, semua langkah anda akan menjadi berantakan dan itu akan terlihat buruk sekali di depan public.
Hal lain dari kontrol diri adalah Bagaimana kita bisa mengontrol antara keinginan dan kebutuhan, memasuki dunia politik yang dekat dengan kekuasaan itu godaannya banyak. saya perlu informasikan atau kita sudah tahu dari berita-berita di luar, dimedia online bahwa godaan banyak sekali. semua berkaitan dengan materi, ya dengan uang, hal-hal yang bersifat material juga berkaitan dengan wanita atau perempuan. di dalam konteks kekuasaan Kalau kita mudah silau mudah terpana dengan hal-hal yang berbau duniawi ini berbahaya sekali, sebagai contoh saja Misalnya anda mengikuti pileg dan kemudian anda terpilih, lalu anda melihat anggota legislatif yang lain membeli mobil baru begitu dia menjadi anggota legislatif.
Nah anda kemudian tertarik untuk membeli mobil baru juga. ya padahal Anda masih mempunyai mobil yang sekarang. Dan masih bisa dipakai untuk operasional sehari-hari dan tidak kalah bagusnya. tapi masih ambil mobil baru untuk gengsi bukan untuk memenuhi kebutuhan anda tapi keinginan Anda dan gengs-gengsian, ini sangat bahaya hal ini bisa berlanjut jika teman-teman anleg anda sekarang bukan hanya sekedar mobil baru. tapi mobil yang mewah yang harganya miliaran yang harganya luar biasa mahal dan kemudian Anda melihat waduh kayaknya saya perlu punya juga. nah ini keinginan-keinginan yang menurut saya sangat berbahaya sekali, contooh lain misalnya ingin rumah yang lebih besar, rumah yang lebih mewah udah punya rumah yang mewah 1 Pengen punya rumah mewah 2, pengen punya 3. banyak sekali nafsu dan Keinginan manusia tidak ada batasnya. Oleh karena itu hati-hati di dalam politik, kita harus mempunyai kontrol diri yang baik apakah hal tersebut kita butuhkan kalau tidak, untuk apa Saya menginginkan lebih.
Ini penting, kenapa… Karena di dalam kekuasaan akan berkaitan dengan hal-hal atau peluang-peluang yang memiliki potensi mmengurus keuangan yang cukup besar misalnya membahas anggaran, misalnya membahas proyek-proyek, disitu ada peluang yang bisa dimainkan oleh seorang politisi untuk keuntungannya. Dan itu akan memasuki wilayah yang namanya wilayah korupsi, kolusi dan nepotisme. itu adalah wilayah merah, wilayah hukum yang hukumannya sudah jelas. ya kalau kita gampang terpana gampang silau dengan hal-hal yang sifatnya material tersebut maka pasti mulai akan cari cara gimana supaya kebutuhan anda itu terpenuhi dan akhirnya Anda terperosok, ditangkap KPK, masuk sel, masuk penjara dan membusuk di tahanan. Jangan sampai itu terjadi oleh karena itu sekali lagi, keterampilan yang harus senantiasa biasa adalah kemampuan untuk mengontrol kebutuhan dan keinginan.
Contoh Konkrit yang saya saksikan langsung yakni di daerah saya sendiri salah satu kabupaten di sulawesi tengah, dimana seorang yang terlahir dari keluarga yang sederhana dan biasa-biasa saja. namun ketika ia di amanahkan duduk di legislatif ia tidak mampu untuk mengontrol ataupun meredam keinginannya dalam memiliki mobil pribadi, padahal baru beberapa bulan menjabat sebagai anggota legislatif, selain itu juga ia tidak mampu untuk bersikap adil dalam melayani aspirasi masyarakat didaerah pemilihannya sehingga membuat pendukungnya bereaksi dan memunculkan kecemburuan sosial di kalangan pendukungnya.
Demikian tiga Skill wajib yang saya sampaikan, Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat dan bila ingin terjun ke dalam dunia politik, asah 3 skill tersebut Insya Allah anda akan menjadi politisi yang amanah dan politisi yang professional. Semoga Sukses.