Ilmu Sebagai Landasan Pokok Cara Kita Beragama Islam
Saudara dan saudariku! Pahamilah bahwa :
Makna perintah "Iqra" dalam QS. Al-'Alaq [96] : 01,
bersamaan dengan hikmah kedudukan ayat tersebut sebagai wahyu pembuka dari
rangkaian panjang wahyu Alqur'an sungguh
merupakan burhan (bukti nyata) bahwa ilmu merupakan landasan pokok kita dalam
berislam
Muhammad al- Amin al-Syinqithiy dalam Tafsirnya menyatakan : "Perintah Iqra ini memperjelas kemukjizatan Alqur'an, di mana seseorang yg kemarin berstatus ummiy (buta aksara), tetiba pada hari ini menjadi sosok yg mengajarkan ilmu (risalah Islam)".
[Tafsir Adhwaul Bayan: 9/13]
Demikian juga kedudukan ilmu di atas, diperkuat dengan
perintah dalam QS. Muhammad [47] : 19. "Maka pahamilah (dgn ilmu) bahwa sesungguhnya tiada sesembahan selain
Alloh, dan (lalu) mohonlah ampunan atas dosamu".
Muhammad Thahir Ibn 'Asyur berkata: "Dan di antara
keindahan hikmah Qur'aniyah (pada ayat di atas) adalah perintah berilmu sebelum
perintah beramal (memohon ampunan). Ibnu 'Uyainah ketika ditanyai tentang
keutamaan ilmu, beliau berkata: tidakkah kamu mendengar tatkala Alloh mengawali
ayat ini dengan perintah berilmu (fa'lam) baru kemudian perintah memohon
ampunan (ucapan dan amal). Dan demikian pula Imam al-Bukhari dalam kitab
Shohihnya mengkhususkan bab "al-Ilmu qablal qaul wal 'amal" (Adanya
ilmu sebelum ucapan dan amal), karena didasari ayat tersebut".
[Tafsir al-Tahriir wa al-Tanwiir: 26/105]
Berkata Al-Hafizh al-'Ainiy: Maksud Imam al-Bukhari melalui
bab tsb. Adalah seseorang seyogyanya mengilmui lebih dahulu, kemudian baru
mengucapkan dan mengamalkan. ilmu itu lebih diutamakan dari ucapan dan amal.
Ibnu Munayyir berkata, ilmu adalah syarat sahnya ucapan dan amal, sebab ilmu yg
membenarkan niat, dan niat yg membenarkan amal".
['Umdatul Qari Syarh Shohih al-Bukhari: 2/39]
Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan
sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil sesuai tuntunan Rasulullah,
serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yg luas, dan amal shalih yg
tulus...".
[Pedoman Hidup Islami
Warga Muhammadiyah: 62]
Oleh. Ust.Muhammad
Syaltut S.Abdullah.
KAJIANMU 28 Syawal 1441 H/20 Juni 2020 M.